Selasa, 24 Desember 2013

apakah investasi emas lebih menguntungkan daripada reksadana?

Beberapa waktu yang lalu di bulan April 2011 emas berkali-kali mencapai rekor tertinggi, kalo dalam rupiah tertinggi sampai 430 ribu per gram. Namun beberapa waktu yang lalu anjlok jadi 415 ribu lagi,,,, soooo, apakah emas ini sarana yang bagus untuk berinvestasi? kita lihat dulu tabel di bawah ini,,,
data harga emas dalam rupiah dari tahun 1994 hingga mei 2011
data harga emas dalam rupiah dari tahun 1994 hingga mei 2011 (Gambar 1)
dari Gambar 1 diatas terlihat bahwa pada tahun 1994 harga emas masih sebesar Rp. 24.000an dan tetap datar sampai tahun 1998 saat krisis terjadi. Karena keadaan krisis dan terjadi ketidakpastian ekonomi, harga emas saat itu mencapai Rp. 150.000,- namun turun kembali seiring stabilnya situasi. Harga emas saat itu selain memang harganya melambung tinggi, juga disebabkan karena nilai kurs Rupiah yang melemah terhadap dollar hingga Rp 20.000 per USD, sedangkan harga emas di pasar komoditas dinilai dengan dollar
Setelah itu harga emas merangkak naik perlahan-lahan sampai anjlok tahun 2008 akhir dan naik kembali secara drastis di 2009. setelah itu harga naik turun dengan tren naik hingga saat tulisan ini dibuat harga emas kemarin adalah sekitar Rp. 415.000,-.  Apabila kita hitung dengan rumus CAGR (Compund Annual Growth Rate)
maka akan kita temukan bahwa dengan harga emas pada 1994 adalah Rp. 24.000,- dan harga emas di 2011 adalah Rp. 415.000,- (17 tahun) makan akan kita temukan tren pertumbuhannya adalah 18,25% per tahun. Pertumbuhan yang cukup bagus apabila dibandingkan dengan bunga deposito. Return yang dihasilkan mungkin kurang lebih sama dengan Reksadana Campuran, namun menurut saya bisa digunakan sebagai diversifikasi portofolio investasi anda. ;)
Jadi bagaimana apabila kita bandingkan dengan reksadana. sebagai sampel yang saya pakai adalah Reksadana Schroder Dana Prestasi Plus (SDPP) yang merupakan reksadana saham. Bagaimana kinerjanya? kita lihat tabel performa di bawah ini
Berikut kinerja SDPP selama 10 tahun terakhir dengan harga awal sebesar Rp. 1000,- pada bulan September 2000 dan Rp. 21.250,- harga terakhir di Me1 2011 . Masih dengan CAGR kita akan mendapatkan angka pertumbuhan per tahun sebesar 34%. Angka yang cukup fantastis apabila dibandingkan dengan pertumbuhan emas.
Namun nampak perbedaan keduanya adalah Emas lebih sedikit terpengaruh oleh krisis keuangan sistemik daripada reksadana. Hal itu nampak pada krisis 1998 harga emas naik drastis, dan pada tahun 2008 emas hanya turun sedikit kemudian rebound kembali. High Risk High Return, itulah prinsip umum berinvestasi. sehingga emas yang “Beta”nya lebih kecil, potensi gainnya pun lebih kecil daripada reksadana dan begitu juga sebaliknya.
Investasi mana yang cocok untuk anda? tergantung oleh tipe investor seperti apakah anda? apabila anda tipe moderat  agresif, maka Reksadana Saham cocok untuk anda. Tapi bila anda konservatif, saya sarankan menggunakan Emas.
Apapun sarana Investasi anda, saya sarankan anda tetap berinvestasi dengan konsisten. Karena dengan tidak berinvestasi, anda perlahan sudah kehilangan nilai uang anda yang digerus inflasi. Itulah resiko tidak berinvestasi ;)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Efek Blog